6 Fakta Unik Satpam Slamet, Jadi Driver Ojol hingga Viral Susun Motor Sesuai Warna

, Jurnalis
Jum'at 01 Februari 2019 15:40 WIB
Satpam SMAN 4 Tansel, Slamet Gunaedi Usai Menata Motor Sesuai Warna (foto: Hambali/Okezone)
Share :

SLAMET Gunaedi (47), seorang satpam di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), akhir-akhir ini tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Ia mendadak viral setelah melakukan aksi uniknya menyusun motor sesuai merek dan warna.

Slamet mendadak menjadi viral setelah Tiara, salah satu siswi di sekolah tersebut mengunggah sejumlah foto hasil ‘kreasi’ Slamet lewat akun twitternya @killerqweenn, Rabu (30/1).

(Baca Juga: Tukang Parkir di SMAN 4 Tangsel Viral, Susun Motor Sesuai Merek dan Warna) 

Berikut beberapa fakta tentang Slamet terkait aksi uniknya hingga mendapat sebuah penghargaan:

 

1. Alasan Slamet Menata Motor

Pak Slamet mengaku melakukan aksinya tersebut, semata-mata karena terbiasa dengan kerapian. Menurutnya, dengan posisi motor yang tertata rapi akan memudahkan para siswa dengan mudah mengambil kendaraan mereka saat jam pulang.

“Saya terbiasa dengan kerapihan saja, tertib. Nanti kalau jam pulang sekolah, anak-anak juga bisa mudah ngambil motornya karena posisinya sudah saya atur sesuai merek dan warna,” ujar Slamet.

Karena sudah terbiasa menjaga kerapian, ia pun mengaku tidak merasa jenuh melakukan hal tersebut serta ikhlas menjalaninya.

“Karena sudah terbiasa, jadi saya melakukan ini ikhlas saja, enggak merasa capek ataupun jenuh. Setiap jam masuk sekolah, ya saya rapikan barisan motornya sesuai tipe dan warnanya, biar kelihatan lebih rapi. Jadi kalau ada apa-apa kan siswa bisa langsung hidupi motornya, bisa cepat,” katanya.

 

2. Hanya Dilakukan Slamet

Merapikan motor yang terparkir sesuai merek dan warna, hanya dilakukan oleh Pak Slamet. Pekerjaan tersebut bukanlah hal yang mudah, banyak siswa yang mengunci stang sepeda motornya di parkiran. Hal ini membuat Pak Slamet harus bersusah payah memindahkan sepeda motor tersebut.

“Ada juga yang dikunci stang, tapi tetap saya rapikan,pelan-pelan saya gesernya biar tertata rapih,” ucapnya.

Diketahui, di SMAN 4 Tangsel memiliki dua orang satpam. Mereka melakukan penjagaan secara bergantian, jika mendapat shift pagi, maka Slamet akan bertugas sejak pukul 05.30 WIB hingga 18.00 WIB. Sedangkan jika shift malam, Slamet akan bertugas sejal pukul 18.00 WIB hingga 06.00 WIB.

3. Rapikan 450 Sepeda Motor

Setiap harinya sekira 450 sepeda motor siswa dirapikan oleh Slamet. Mulai dari motor bebek, matik, hingga motor sport pun disusun serapih mungkin sesuai merek dan warnanya.

“Setiap hari motor siswa di sini ada sekira 450-an. Kadang ada juga siswa yang mau bantu, tapi saya larang, saya bilang tugas kalian untuk belajar di kelas, jadi tugas merapikan barisan motor ini cukup saya saja yang kerjakan,” tuturnya.

Memindahkan dan merapikan sepeda motor dalam jumlah yang cukup banyak setiap harinya, membuat telapak Slamet mengeras dan menebal.

4. Digaji 1,2 Juta

Menjadi seorang satpam di SMAN 4 sejak tahun 2000, Slamet hidup dengan penuh keterbatasan. Dari profesianya sebagai satpam, Slamet hanya diberi upah sebesar Rp1.250.000 per bulannya.

Dari upah tersebut, ia harus membayar sewa rumah yang ditempatinya bersama keluarga, yakni Rp1.175.000 per bulan. Untuk menambah kekurangan penghasilannya, sang istri pun membantunya bekerja dengan berdagang kecil-kecilan di kantin SMAN 4.

(Baca Juga: Bangganya Slamet Satpam SMAN 4 yang Viral Susun Motor Dapat Penghargaan dari Kapolres) 

Slamet menghidupi tiga orang anak dan seorang istri. Anak sulungnya, Yogi Prasetyo (19) kini tengah sibuk mencari pekerjaan. Sedangkan dua lainnya masih duduk dibangku sekolah yakni, Yulianti Agustin (15) duduk dibangku SMP dan M Fahrezi Triyadi (7) masih duduk di bangku kelas 2 SDN 4 Pondok Ranji.

 

5. Nyambi Jadi Driver Ojol

Menjadi tulang punggung keluarga, Slamet mengaku penghasilannya sebagai satpam tidak cukup unyuk memenuhi kebetuhan keluarganya. Apalagi, jika gaji yang harus diterimanya harus menunggak 2 sampai 3 bulan lamanya dari Provinsi Banten. Atas hal tersebut, ia pun menekuni pekerjaan sampingan sebagai seorang driver ojek online (Ojol).

“Kalau di sekolah sudah selesai, saya ngojek sampai jam 9 atau 10 malam. Alhamdulillah bisa membantu sedikit keperluan sehari-hari,” ujarnya.

 

6. Diberi Penghargaan

Atas aksi terpujinya tersebut, Slamet akhirnya mendapatkan sebuah penghargaan dari Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Fredy Irawan. Ia diberi penghargaan sebagai Satpam Inovatif atas aksinya merapikan ratusan motor siswa sesuai merek dan warna.

Penghargaan tersebut diserahkan lansung oleh Wakapolres Tangsel, Kompol Arman. Ia mengatakan, aksi yang dilakukan oleh Slamet patut diapresiasi karena memberikan inovasi kerapihan di lingkungan tempatnya bekerja.

“Mewakili Pak Kapolres, kami memberikan penghargaan kepada satpam SMAN 4, karena kepeduliannya beliau setiap hari rela membagi waktunya, tenaganya untuk kendaraan sepeda motor siswa-siswi sesuai warna dan merek,” kata Kompol Arman.

 

Diakui Arman, penyerahan penghargaan tersebut disisi lain sebagai ungkapan rasa berkabung atas kepergian Bapak Satpam Indonesia Jenderal Polisi (Purn) Awaloedin Djamin kemarin.

Slamet mengaku bangga mendapat penghargaan tersebut. Ia tidak menyangka, pekerjaan yang selama ini dilakukannya bisa mendapat penghargaan dan menobatkannya sebagai Satpam Inovatif.

(Fiddy Anggriawan )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya