JAKARTA – Partai Golongan Karya (Golkar) membantah calon presiden (capres) petahana Joko Widodo telah melakukan blunder atau kesalahan dengan menggunakan istilah “propaganda Rusia” dalam menyinggung strategi yang digunakan kubu capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menurut Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Jokowi tidak sedang merujuk kepada negara Rusia saat menggunakan istilah itu.
"Tidak ada blunder," ujar Airlangga, usai silaturahmi Golkar dengan DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Gedung LDII, Senayan, Jakarta, Senin, 4 Februari 2019.
Airlangga mengklaim, Jokowi sedang merujuk kubu Prabowo-Sandi menggunakan strategi layaknya Donald Trump di Pilpres AS 2016. Kemenangan Trump di Pemilu itu, disebut-sebut berkat intervensi Rusia, juga berkat peran teknologi dan konsultan politik Rusia.
"Jadi, pernyataan itu tidak ada konteks antarnegara, bukan juga bicara mengenai diplomasi," ujar Airlangga.