MAKASSAR - Menjadi Pasukan pengamanan perbatasan sudah merupakan tugas wajib bagi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), begitu pula yang dilaksanakan oleh Pos Damar, Satgas Pamtas Yonif R 408/Sbh yang ditugaskan untuk menjaga perbatasan di Republik Indonesia-Timor Leste.
Selain melaksanakan kegiatan rutin seperti Patroli Patok, Patroli keamanan, Karya Bhakti, Gadik di Sekolah Sekolah di wilayah Binaan Pos Damar. Mereka juga melaksanakan Anjangsana di sela sela kegiatan Wajib tersebut.
Pratu Ardianto, yang merupakan anggota Pos Damar melaksanakan anjangsana ke rumah Bapak Wiliam, 46 Tahun yang merupakan Warga Dusun Aisik, wilayah Binaan Pos Damar, selain anjangsana ke rumah Bapak Wiliam, Salah sayu tokoh Masyarakat di Dusun Aisik.
Ilustrasi
(Baca Juga: Tumbuhkan Nasionalisme Kaum Milenial, TNI AD Buka Stand Pameran Kampanye Kreatif)
Pratu Ardianto bersama Beberapa anggota Pos Damar lainnya melaksanakan kegiatan Masak memasak bersama Masyarakat, yang dilakukan adalah membuat Sate Kambing di rumah Bapak Wiliam.
Komandan Pos Damar, Lettu Inf Andi Milzam mengatakan anjangsana ke rumah masyarakat binaan merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri bersama masyarakat.
"Kadang masyarakat yang akan mengundang kami makan bersama, terlebih dahulu meminta tolong kepada kami untuk memotong hewan tersebut sesuai dengan keyakinan anggota kami yang mayoritas beragama islam," kata Lettu Andi Milzam kepada Okezone Jumat (8/2/2019).
Menurut Andi Milzam sebagian warga binaannya kebanyakan beragama Katholik.
"Masyarakat binaan kami seluruhnya beragama Katholik, hal ini juga menunjukkan bahwa toleransi beragama di wilayah kami sangat tinggi, yang patut diapresiasi," ungkap Andi Milzam.
Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Wiliam tokoh masyarakat setempat. Ia menyampaikan Pos Damar sangat dekat dengan masyarakat di Dusun Aisik.
"Mereka selalu mengunjungi kami di kampung, baik itu untuk membantu kami dalam kegiatan rumah tangga ataupun hanya bercerita bersama kami," ujarnya.
"Kali ini kami dibantu Pak Ardianto untuk membuat sate Kambing, akan tetapi kami mengetahui pak Ardianto beragama muslim, untuk itu kami skalian meminta tolong agar kambing kami dipotongkan oleh anggota pos Damar yang beragama muslim sebagai salah satu wujud toleransi beragama kami bersama mereka," kata dia.
(Angkasa Yudhistira)