Rusia, Iran dan Turki Berkoordinasi Bahas Masa Depan Suriah

Agregasi VOA, Jurnalis
Jum'at 15 Februari 2019 11:23 WIB
Presiden Iran Hassan Rouhani, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Turki Recep Erdogan bertemu bahas masa depan Suriah pascaperang. Foto/Reuters
Share :

“Pertanyaan tentang keberadaan kontingen militer yang bertindak atas wewenang pihak ketiga di sebuah wilayah negara yang berdaulat, dan khususnya di Suriah, harus diputuskan langsung oleh Damaskus,” ujar Zakharova dalam konferensi pers. “Ini posisi utama kami.”

Delapan tahun setelah dimulainya perang, Suriah tetap tidak stabil. Selama ini, kuatnya kehadiran militer Rusia dan milisi Hizbullah yang didukung Iran telah membantu Bashar al-Assad dan pemerintahannya mempertahankan kekuasaan. Sekarang, kata analis, rencana Presiden Trump AS untuk menarik pasukan dari Suriah telah membuka skenario baru.

Baca: Penarikan Pasukan AS dari Suriah Berpotensi Meningkatkan Konflik

Baca: 7 Tahun Perang Saudara di Suriah, Penggunaan Senjata Kimia Telah Menyebar

Analis Vladimir Evseev mengatakan, “Ini adalah isu yang sangat penting: bagaimana cara mengatasi masalah Kurdi Suriah. Rusia dan juga Iran lebih suka mengintegrasikan Kurdi Suriah ke dalam satu negara kesatuan. Turki ingin memberikan tekanan, dengan paksa, kepada mereka."

Rusia, Turki, dan Iran ingin mencari titik temu. Menjelang KTT mereka, prospek penarikan pasukan AS disambut baik.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya