Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta Tentang Rumah Jagal Penjara Sednaya Suriah

Naomi Angelina Panjaitan , Jurnalis-Sabtu, 14 Desember 2024 |09:06 WIB
5 Fakta Tentang Rumah Jagal Penjara Sednaya Suriah
5 Fakta Tentang Rumah Jagal Penjara Sednaya Suriah (Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Penjara Sednaya di Suriah, yang dikenal sebagai "rumah jagal” oleh Amnesty International, telah menjadi simbol kekejaman rezim Bashar al-Assad selama lebih dari 13 tahun perang saudara. Sejak perang saudara Suriah dimulai pada 2011, ribuan orang telah ditahan, disiksa, dan dieksekusi di sana. 

Penjara ini digunakan untuk membungkam oposisi dan menakut-nakuti rakyat Suriah. Kelompok hak asasi manusia menyebut Saydnaya sebagai "rumah jagal manusia" karena tindakan penyiksaan dan pembunuhan massal yang terjadi di sana. 

Sejak runtuhnya rezim Assad pada Minggu (8/12/2024), banyak warga sipil Suriah yang berharap mendapatkan kabar tentang kerabat mereka yang hilang. Mereka berbondong-bondong menuju penjara ini, berharap dapat menemukan jejak orang-orang yang telah hilang dalam sistem penjara yang kejam ini. 

Melansir The New York Times dan BBC, Sabtu (14/12/2024), terdapat 5 fakta mengenai Penjara Sednaya di Suriah.

  1. Sejarah dan Lokasi Penjara

Sednaya dibangun pada tahun 1987 di sebuah bukit di utara Damaskus sebagai penjara militer untuk para tahanan politik. 

Sebelum perang saudara dimulai, penjara ini sudah terkenal dengan penyiksaan yang meluas. Ketika perang dimulai, jumlah tahanan melonjak drastis hingga mencapai 20.000 orang, dari yang awalnya hanya sekitar 1.500 pada tahun 2007. Penjara ini menjadi tempat terakhir bagi tahanan yang telah lama dipindahkan dari pusat penahanan lainnya.

  1. Tahanan yang Dimasukkan ke Sednaya

Awalnya, banyak tahanan di Sednaya adalah kelompok Islamis yang didorong oleh pemerintah Suriah untuk bergabung dengan cabang Al Qaeda yang berperang melawan Amerika Serikat di Irak. Setelah kembali ke Suriah, Presiden Assad memenjarakan mereka untuk menghindari ancaman terhadap pemerintahannya.

Namun, sejak meletusnya protes antipemerintah pada 2011, banyak orang termasuk aktivis, jurnalis, dokter, dan mahasiswa yang dipenjara, banyak di antaranya dipindahkan ke Sednaya.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement