JAKARTA - Senin, 25 Februari 2019 menjadi hari terakhir Isnawa Adji menduduki jabatan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Hari itu, ia dibebastugaskan dari segala permasalahan sampah di Ibu Kota dan dilantik oleh Gubernur Anies Baswedan menjadi Wakil Wali Kota Jakarta Selatan.
Ditemui usai dilantik menjadi orang nomor dua di Jakarta Selatan, Isnawa mengisahkan cerita pencopotan oleh orang nomor satu di Ibu Kota. Menurut dia, prosesnya bisa dibilang sangat cepat dan tidak memakan waktu yang berbelit-belit. Namun, ia meyakini kalau Anies memiliki penilaian yang objektif ikhwal kinerja anak buahnya
Kata dia, ketika dirinya selesai menghadiri kegiatan bersih-bersih pohon mangrove di kawasan Jakarta Utara pada Sabtu, 23 Februari 2019, mendadak ia mendapat panggilan dari gubernur dan diminta untuk menemuinya di daerah Jakarta Selatan. Ia tak menceritakan isi pertemuan empat mata tersebut.
"Saya itu kemarin Sabtu masih bersih-bersih di mangrove sampai dengan siang, tiba-tiba saya dipangil jam 11.00, jam 12.00, sama Pak Gubernur, saya enggak tahu, saya nyetir sendiri. Abis dari PIK, ngadep Pak Gubernur? diminta untuk ke selatan. Udah," cerita dia saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 25 Februari 2019.
Usai berbincang-bincang dengan Anies dan mengetahui bakal dicopot dari jabatan lama untuk dilantik menjadi Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, ia memutuskan untuk pergi ke Senen, Jakarta Pusat seorang diri. Di sana ia membeli seragam wali kota berwarna putih.
"Saya mau nyuruh staf enggak ada, lagi pada libur. Jadi saya milih-milih itu (seragam sendiri)," ujarnya.
Saat melakukan transaksi jual beli dengan penjual seragam, Isnawa sempat ditanyakan oleh sang penjual terkait tujuan dirinya membeli barang tersebut. Dia mengira kalau lelaki yang sudah menghabiskan karier di Dinas Lingkungan Hidup selama lima tahun itu akan dilantik menjadi orang penting di Pemprov DKI.
"Disangka saya wakil bupati, saya bilang, 'Oh enggak, saya disuruh atasan saya beli tanda pangkat'," katanya.
Siap Bekerja di Jabatan Baru
Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dipindahkan dari satu jabatan ke jabatan baru merupakan hal yang lumrah. Isnawa mengaku siap 'tancap gas' untuk membantu mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kota Jakarta Selatan bersama Wali Kota Marullah Matali.
"Saya akan nurut apa yang menjadi tugas-tugas yang diberikan oleh Pak Wali Kota. Jadi intinya, kita akan melaksanakan tugas-tugas yang telah diberikan," kata dia.
Selain itu, Isnawa juga bakal menerapkan aturan tegas kepada para bawahannya yang terlibat dalam politik praktis menjelang Pemilu 2019. Ia berkomitmen untuk menjaga netralitas para ASN di lingkungan Pemkot Jakarta Selatan.
"Itu tuh enggak boleh ASN tuh terikat aturan ya kan, pernah digariskan oleh Pak Gubernur Anies bahwa ASN itu tidak boleh (berpolitik). Secara pribadi punya hak suara nanti pemilu, tetapi sudah ada aturan berkaitan netralitas aparatur ya," tuturnya.
(Rizka Diputra)