YERUSALEM – Amerika Serikat (AS) menutup konsulatnya di Yerusalem yang selama ini berfungsi sebagai penghubung diplomatiknya dengan Palestina. Misi AS untuk Palestina yang semula dijalankan oleh konsulat tersebut akan digabungkan ke dalam kedutaan baru AS di kota suci tiga agama itu.
Penutupan misi AS tersebut dilihat oleh Palestina sebagai langkah terbaru dari Washington terhadap mereka. Sebelumnya, pada Desember 2017, warga Palestina telah melakukan boikot terhadap AS menyusul pengakuan Pemerintahan Presiden Donald Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Jika sebelumnya konsulat di Yerusalem melaporkan semua hal yang berkaitan dengan Palestina langsung ke Washington, dengan penggabungan ini staf konsulat akan ditempatkan di “Unit Urusan Palestina” di kedutaan dan berada di bawah Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman.
Negosiator senior Palestina, Saeb Erekat di Twitter mengatakan bahwa penutupan misi AS tersebut merupakan “langkah terakhir yang mengakhiri” upaya perdamaian.
Konsul Jenderal AS di Yerusalem, Karen Sasahara mengatakan, Washington masih berupaya untuk mencapai perdamaian antara Palestina dan Israel,sementara Departemen Luar Negeri AS menjelaskan bahwa penutupan konsulat dan misi AS untuk Palestina itu hanyalah langkah yang diambil dengan pertimbangan efisiensi.