Namun ada pula diantaranya yang meng-upload keterangan dari Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyangkut kemunculan awan tersebut.
Dalam unggahannya, salah satu akun FB bernama Putri Bungsu menuliskan awan lentikularis sebenarnya hanya awan biasa. Namun karena adanya dua angin yang berlawanan arah dan saling bertubrukan membuat awan itu seperti melintir.
"Awan tersebut tidak berdampak atau tidak mendatangkan bencana, maksimum tiga jam sudah hilang. Meski demikian, di dunia penerbangan awan ini cukup berbahaya karena bisa menyebabkan turbulensi," tulis akun putri bungsu mengutip pernyataan dari BMKG.
Namun pandangan berbeda di sampaikan spritual Jawa Ki Gendewo Hadi Wiguno.