JAKARTA - Calon Presiden (capres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) ingin banyak membangun tempat penitipan anak, lantaran banyaknya perempuan yang ikut membantu keuangan keluarga dengan ikut bekerja.
Pemerintah sebelumnya telah membuat program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan pembinaan usaha Ultra Mikro (Umi) agar perempuan dapat membantu keuangan keluarga.
"Saya paham perempuan-perempuan sering menghadapi pilihan-pilihan yang sulit. Oleh sebab itu, pemerintah akan bangun tempat penitipan anak secara massif," kata Jokowi.
Menanggapi hal tersebut, Politisi Partai NasDem Wanda Hamidah mendukung rencana Presiden Joko Widodo yang akan membangun ‘childcare' atau penitipan dan pengasuhan anak secara masif. Program ini bertujuan mendorong kesetaraan kesempatan kerja antara perempuan dan laki-laki.
Wanda mengatakan, program penitipan anak ini sebenarnya telah menjadi prioritasnya semenjak berada di DPRD DKI. Namun ternyata program tersebut mendapatkan sambuatan hangat baik dari eksekutif maupun legislatif.
“Sejak masuk DPRD DKI tahun 2009, saya mendorong adanya Daycare bagi karyawan paling tidak dalam satu gedung perkantoran itu harus ada. Karena perusahaan harus memfasilitasi karyawan perempuannya,” katanya, Selasa (12/3/2019).
Dengan adanya fokus Jokowi terhadap program ini, dia meyakini, tidak lama lagi perhatian terhadap perempuan akan terealisasi. Sehingga, Caleg DPR RI Dapil Jakarta Timur ini meminta masyarakat menggunakan hak suaranya pada 17 April 2019 mendatang.
(Baca Juga: Ingin Bangun Tempat Penitipan Anak Secara Massif, Ini Alasan Jokowi)
“Sekarang eksekutifnya sudah ada programnya, jadi akan semakin dekat adanya daycare tersebut terwujud. Karena anak anak merupakan tanggungjawab dua orang,” jelasnya.
Selain itu, Wanda menceritakan, cara dirinya mengisi kegiatan anak anaknya kala sibuk menjalani masa kampanye. Dia mengingkapkan kegiatan ekstrakulikuler merupakan salah satu upaya agar anak terhindar dari narkoba dan pergaulan bebas.
“Selain olahraga dan seni, saya juga meminta anak anak saya untuk memperdalam ilmu agama. Sebab semunya harus seimbang, antara ekstrakulikuler dengan pendidikan agama,” ujarnya.
Dia meyakini kegiatan ini akan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi diri. Harapannya anak anak dapat mengetahui mengenai bakat mereka.
“Kita kenalkan biar menggali potensi diri pada anak kemudian kedua, kalau ekstra itu kemudian bisa menambah kepercayaan diri mereka. Punya satu keahlian mereka bisa membuat mereka banggakan juga. bisa semakin percaya diri,” tutupnya.
(Khafid Mardiyansyah)