JAKARTA – Perempuan Bravo 5 mengapresiasi kinerja Jokowi-Jusuf Kalla selama 4 tahun. Pasalnya, selama pemerintahan Jokowi-JK, Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender semakin membaik.
Menurut Sekjen Perempuan Bravo 5, Ruby Kholifah, catatan ini, membuat pihaknya semakin optimis jika angka partisipasi perempuan dalam dunia pendidikan membaik. 12 tahun Wajib Belajar yang sudah dicanangkan oleh negara adalah bentuk komitmen negara untuk mencegah praktek perkawinan anak.
Baca juga: Sekira 8,5 Juta Warga Jawa Barat Akan Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin
“Dalam bidang kesehatan, capaian yang signifikan dari Nawacita I adalah upaya keras negara dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurut profile kesehatan Indonesia 2017, AKI menurun menjadi 1.712 pada Semester pertama 2017, dari 4.912 pada akhir 2016,” ungkap Ruby, Sabtu 16 Maret 2019.
Ruby juga menambahkan, konsistensi Indeks Pembangunan Gender dari 90,82 (2016) menjadi 90,96 (2017) dan juga Indeks Pemberdayaan Gender yang pada tahun pada 2015 misalkan mencapai 70,83, lalu pada 2016 mencapai 71,39 dan pada 2017 mencapai 71,74 (2017). Hal ini dikarenakan, kuatnya leadership Jokowi yang meletakkan peran perempuan sama pentingnya dengan laki-laki.
Agar hal ini tetap terjaga, tegasnya, perlu mendorong pengesahan RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) sebagai payung instrumen hukum dari segala upaya Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Hak-hak Perempuan di Indonesia. Begitu juga dengan Mendorong Pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual sebagai bentuk perlindungan negara kepada perempuan dan anak dari kekerasan seksual.
Baca juga: Dishub DKI Tak Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitaran Lokasi Debat Pilpres