JAKARTA – Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia batal hadiri undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pasalnya, undangan tersebut untuk menjelaskan kondisi terakhir dari aksi penembakan di 2 masjid di Christchurch Selandia Baru.
Ketua MUI bidang hubungan internasional dan luar negeri, Muhyiddin Junaidi mengatakan, batalnya kedatangan tersebut juga diselingi pesan agar MUI Menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian setempat.
Baca juga: Teror Masjid Christchurch, PM Selandia Baru: Pelaku Seorang Teroris, Dia Ekstremis
“Yang Selendia Baru, tadi seharusnya dubesnya yang datang tapi tidak bisa karena sesuatu hal. Dubes meminta waktu kepada MUI untuk menjelaskan kasus yang terjadi di Selandia baru" katanya kepada wartawan, Selasa (19/3/2019).
Muhyiddin mengapresiasi, sikap pemerintahan Selandia Baru yang serius untuk menuntaskan kasus pembantaian tersebut. Apalagi, aksi yang memakan 50 korban tewas tersebut sempat ditayangkan secara langsung oleh pelaku.
Baca juga: Geram, Trump Kecam Media yang Kaitkan Dirinya dengan Penembakan di Selandia Baru
"Kita sangat berterima kasih beliau mau datang. Mudah-mudahan nanti pertemuan dengan pimpinan MUI, akan ada beberapa penjelasan yang lebih detil. Mengapa justru orang Aussie yang membunuh umat Islam sedang solat di Selendia Baru," tutupnya.
(Fakhri Rezy)