Uniknya, massa yang mayoritas emak-emak ini menolak untuk menyebut angka satu, setiap kali orator berteriak untuk bersama-sama bernyanyi bersama.
"Jangan ada angka satu, langsung dua, dua dan dua," teriak emak-emak pada orator kampanye, Minggu (24/3/2019)
Mendengar teriakan emak-emak, orator kampanye hanya bisa tertawa dan mengacungkan salam dua jari. Orator kampanye silih berganti menyerukan massa untuk memilih Paslon Prabowo - Sandi. Teriakan ganti presiden berulang kali terdengar di kampanye tersebut.
Ketua umum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso yang hadir dikampanyekan perdana tersebut mengatakan bila Cawapres 02, Sandiaga Uno tetap digelar perdana di wilayah Surakarta.
Hanya saja, sesuai jadwal yang telah dibuat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sandiaga Uno ke Sragen. "Bang Sandi itu sebenarnya ingin datang ke sini. Tapi karena jadwal sudah diatur oleh KPU, bang Sandi tidak bisa seenaknya datang. Jadi saya yang datang. Kalau saya itukan bisa datang kemana saja," teriak Joko Santoso.
Dalam orasi politiknya, Djoko Santoso mengatakan semua permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat sudah diketahuinya. Bahkan, tim Prabowo - Sandi sudah mengumpulkan semua profesor untuk membentuk pokja-pokja untuk menyelesaikan kesulitan rakyat.