JAKARTA – Kampanye terbuka pemilihan umum 2019 sudah dimulai sejak 24 Maret. Polri pun menyebut indeks potensi kerawanan Pemilu 2019 di tingkat kabupaten/kota saat ini berubah.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, terdapat perubahan yang dinamis dalam tahapan pemilu. Hal itu membuat indeks potensi kerawanan di provinsi dan kabupaten/kota juga ikut berubah.
“Ada perubahan-perubahan dinamis, karena setiap tahapan pemilu itu, itu dari pihak kepolisian melakukan terus mapping, profiling, dan identifikasi,” tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (29/3/2019).
Data sebelumnya, indeks potensi kerawanan pemilu tingkat Kabupaten dan Kota diisi oleh wilayah-wilayah yang berada di Indonesia bagian Timur atau Papua.
Namun, kali ini berdasarkan mapping, profiling, dan identifikasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian, Jakarta menjadi salah satu wilayah yang mendominasi potensi kerawanan pemilu.
"Kalau yang kemarin Jakarta hampir tidak ada, sekarang didominasi justru di wilayah Jakarta kerawanan itu (kerawanan pemilu)," ujar Dedi.
Baca Juga : Prabowo Bacakan Puisi Karawang-Bekasi Kobarkan Semangat Rakyat
Kalau sebelum kampanye terbuka, daerah rawan pemilu ialah Maluku Utara, Papua, NTT, Gorontalo, dan Papua Barat. “Di Jakarta skor indeks kerawanannya masih di kategori potensi cukup rawan," kata Dedi.
Dari hasil pemetaan, wilayah yang masuk kedalam 10 besar indeks potensi kerawaan pemilu, yaitu Tangerang Selatan, Jakarta Utara, Pigi Raya, Banggai, Donggala, Jakarta Barat, Mentawai, Kabupaten Tanah Datar, Jakarta Timur, Yogyakarta.
Baca Juga : TKN Tegaskan "Uang Kardus" Milik Bowo Sidik Bukan untuk Pilpres
Sebagaimana diketahui, Kampanye terbuka dimulai dari 24 Maret hingga 13 April 2019. Pencobolan sendiri akan dilakukan pada 17 April 2019.
(Erha Aprili Ramadhoni)