JAKARTA – Pemilu 2019 sebagai puncak pesta demokrasi 5 tahunan, akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019. Perayaan demokrasi tersebut harus dijaga bersama-sama dengan tetap menjaga nuansa yang kondusif dan produktif. Momen pergantian kekuasaan ini sudah sewajarnya disikapi secara bijak dan dewasa oleh semua pihak, terlepas dari masing-masing memiliki kepentingan.
Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Ali Muthohirin menyayangkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais yang mengungkapkan akan menggerakkan people power untuk menyikapi kecurangan Pemilu dengan tidak menggunakan jalur yang sewajarnya melalui Mahkamah Konstitusi (MK).
“Ini adalah bentuk provokasi yang nyata dan upaya mendelegitimasi KPU secara sistematis. Sangat disayangkan pernyataan tersebut dikeluarkan oleh seorang Tokoh Reformasi bangsa, yang dengan pernyataan itu seakan menarik mundur kembali bangunan demokrasi yang telah dibangun dan di tata selama 2 dekade terakhir,” kata Ali dalam keterangannya, Minggu (31/3/2019).
Mantan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini menambahkan, seharusnya sebagai tokoh senior, kata Ali, Amien Rais seharusnya segala pernyataan dan narasi yang disampaikan adalah solusi yang solutif, mencerahkan, berkemajuan dan tidak mengandung unsur provokasi sehingga bisa memacu timbulnya konflik horizontal di masa yang akan datang.
Ia pun berkeyakinan tinggi terhadap kredibilitas, kapasitas dan kapabilitas penyelenggara pemilihan umum (KPU RI dan Bawaslu RI), baik secara personal maupun kelembagaan mampu untuk menyelenggarakan pilihan umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil tanpa ada keberpihakan politik kepada salah satu partai, atau peserta pemilu tertentu. Bahwa segala penyelesaian sengketa dan dugaan kecurangan dalam pemilihan umum diselesaikan sesuai dengan mekanisme undang-undang yang berlaku.