Dia kehilangan berat 23 kilogram selama begabung dengan ISIS.
Baca: Wanita ISIS Asal Australia Ingin Pulang ke Negaranya
Baca: Cerita Pria Selandia Baru yang Bergabung dengan ISIS kemudian Menyerah
Selama wawancara dengan surat kabar di sebuah penjara Suriah utara, dia bertanya, "Anda tidak perlu memberi tahu saya di kota mana saya berada," kata Parvez. "Tapi bisakah aku bertanya,’ Apakah ada McDonald di sini?’"
Dia juga berbicara tentang kondisi kehidupan di Baghouz, sebuah perkemahan tenda yang dia sebut "remah-remah ISIS."
“Ada keruntuhan total pemerintahan sosial dan ekonomi. Orang menyebutnya sebagai Dar al-Kuffar," katanya kepada surat kabar itu, menggunakan istilah Arab yang merujuk pada tanah yang diperintah oleh orang-orang yang tidak beriman.
“Ada makanan, tapi itu hanya untuk ikan besar (petinggi) Negara Islam. Saya memegang anak-anak di tangan saya yang sekarat karena tidak ada makanan. ”
(Rachmat Fahzry)