Menurut Rusli, adapun sejumlah alasan yang membuat pemilih menjadi golput, yakni masih bingung dengan kedua paslon presiden dan calon wakil presiden. Hingga pemilih malas untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
(Baca Juga: Ketika Warga Bersorak saat Jokowi Sebut Tol Palembang-Bakauheni Segera Tersambung)
Ditambah pemilih yang harus bekerja di luar kota, dan pemilih kecewa dengan kedua paslon. Untuk menekan angka golput, ia pun menyarankan agar Tim Kampanye Nasional harus bekerja keras.
"TKN (Tim Kampanye Nasional) harus menekan angka golput tersebut, jadi harus kerja keras di sisa waktu yang ada ini," tutur Rusli.
(Arief Setyadi )