JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja Joko Widodo (Jokowi)-KH Maruf Amin membongkar klaim kemenangan kubu Prabowo-Sandi di DKI Jakarta dan Lampung. TKN menemukan indikasi kecurangan dalam metode penghitungan data pasangan 02.
Juru Bicara TKN Arya Sinulingga menjelaskan, temuan tim di lapangan membongkar kenyataan dalam penghitungan suara yang dilakukan kubu pasangan 02. Klaim kemenangan didasarkan hanya pada uji sampling di 300-an TPS. Sedangkan, jumlah TPS di DKI Jakarta sebanyak 29.063 TPS, dengan jumlah pemilih tetap sebanyak 7,2 juta.
"Bagaimana mereka bisa kumpulkan data begitu cepat. Padahal mereka banyak gak punya saksi di TPS. Contoh di Kayu Putih, Pulo Gadung itu gak ada saksi 02. Tapi versi BPN menang 72% di Jakarta," ujar Arya di Jakarta, Senin (22/4/2019).
Selain itu, tim TKN juga menemukan adanya kerusakan data, data ganda, alamat tidak lengkap, serta sebaran pengumpulan data di TPS yang tidak merata dengan hanya mengambil data di TPS di mana pasangan Prabowo-Sandi memperoleh kemenangan.
Ruang rekapitulasi suara di DPP PDIP (Sarah/Okezone)
Sebelumnya, TKN Jokowi-Amin juga mengungkapkan kesalahan sampling di Lampung oleh kubu 02. Dari hasil penelusuran, quick count 02 hanya dilakukan di 30 TPS. Padahal, berdasarkan data KPU, jumlah TPS di Lampung sebanyak 26.265 dan 8 TPS DPTb.
"Jadi tidak heran kalau mereka klaim kemenangan di Jakarta 62,23% dan Lampung 59,09%. Kami sangat menyayangkan cara-cara seperti ini. Karena ini jelas edukasi yang salah ke masyarakat," tegasnya di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat.
Bantah Oligarki Pilpres 2019
Arya Sinulingga juga membantah tudingan terjadinya praktik oligarki politik yang menguntungkan salah satu kubu pada Pilpres 2019. Pelaksanaan pilpres telah berjalan sesuai dengan koridor perundang-undangan yang berlaku.
Jika ada dugaan kecurangan, TKN meminta, pihak terkait segera melaporkannya ke pihak Bawaslu. "Jadi tidak perlu reaktif, membuat analisis yang tidak berdasar. Kita harus menentang segala bentuk delegitimasi pemilu," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Konten TKN Fiki Satari meminta publik untuk tetap tenang sembari menunggu hasil real count dari KPU rampung. Selain itu, masyarakat juga bisa memantau penghitungan oleh lembaga dengan reputasi yang dapat dipertanggungjawabkan.