KOTA MALANG - Letak masjid ini tepat berada di menuju masuk Kota Malang tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Masjid Sabilillah yang berdiri megah di pertigaan Blimbing ini seakan menyambut warga yang akan memasuki Kota Malang dari sisi utara.
Bagi sebagian orang mungkin tak tahu bila Masjid Sabilillah ini menjadi saksi bersejarah bagaimana laskar - laskar islam yakni laskar Sabilillah dibawah panglima KH. Zainul Arifin dan Hizbullah KH. Masykur, berjuang untuk mengusir penjajah di pertempuran 10 November di Kota Surabaya.
Berdiri di selatan Masjid Jami' Blimbing, Masjid Sabilillah ini sebenarnya mulai ada keinginan untuk pembangunan sejak tahun 1968. Hal ini lantaran masjid yang lama tak lagi mampu menampung jama'ah yang terus membeludak.
Sekretaris Takmir Masjid Sabilillah, Akhmad Farkhan menyatakan bahwa Masjid Sabilillah lama sudah sejak ada sejak zaman era kemerdekaan di tahun 1945, namun lantaran jamaah yang terus membeludak keinginan untuk membuat masjid baru terus meningkat.
"Setelah tahun 1968 itu, jamaah masjid yang lama tidak lagi muat karena kian hari jama'ah yang kian bertambah. Maka pada 1968 dibentuklah panitia pembangunan Masjid Blimbing yang baru oleh KH. Nakhrawi Thohir," ungkap Farkhan, ditemui di ruang Takmir Masjid Sabilillah.
Usai panitia terbentuk, peletakan batu pertama dilakukan pada tahun 1974 di sebuah tanah kosong di selatan Masjid Jami' Blimbing yang dulu dijadikan markas pejuang saat mengusir penjajah di pertempuran 10 November Surabaya.
"Karena berbagai hal pembangunan masjid ini sempat macet. Kemudian pada 4 Agustus 1974 atas prakarsa KH. Masykur dibicarakan kembali pembangunan masjid ini di rumah beliau di Singosari. Pada 8 Agustus 1974, pembangunan masjid ini dimulai kembali," jelas Farkhan.
Farkhan menambahkan usai lanjutan pembangunan ini memerlukan waktu kurang lebih 6 tahun masjid ini rampung, dengan bantuan dari pemerintah daerah Tingkat II Kotamadya Malang kala itu.