Masjid Sabilillah, Saksi Sejarah Perjuangan dan Tempat Referensi Ibadah Warga Malang

Avirista Midaada, Jurnalis
Selasa 07 Mei 2019 14:59 WIB
Share :

Jadi Simbol Persatuan Dua Agama

Jauh sebelum Masjid Sabilillah berdiri di seberang masjid terdapat Gereja Katolik Santo Albertus de Trapani Blimbing. Tentu lokasi berdirinya cukup unik, dimana setiap kegiatan keagamaan kedua agama selalu intensif berkomunikasi.

"Duluan gereja berdirinya. Kita baru sekitar 1980-an, jadi kita yang komunikasi dulu ke mereka. Dan Alhamdulillah semua lancar dari dulu," beber Farkhan.

Bahkan karena letaknya yang berseberangan ini tak jarang jama'ah gereja yang beribadah memarkir kendaraan bermotornya di halaman Masjid Sabilillah.

Tokoh Gereja Santo Albertus de Trapani, Romo Paroki Agus Purnomo Yulius menyebut bila jamaah gerejanya beberapa kali menitipkan kendaraan bermotornya di halaman masjid.

"Kita komunikasi intensi dengan pihak Takmir Masjid Sabilillah. Beberapa kali ibadah gereja juga kendaraan jamaah diparkir di masjid karena letak gereja berada di pinggir jalan," tuturnya.

Hal ini dibenarkan Farkhan, dimana disebutkan bahwa setidaknya 2 kali kegiatan besar gereja yakni Hari Raya Paskah dan Natal, jama'ah gereja menggunakan lahan masjid sebagai parkir.

"Dalam setahun setidaknya 2 event besar, Paskah dan Natal mereka hadir ke kita. Biasanya jamaah parkir kendaraannya di Masjid Sabilillah," jelasnya.

Tempat Referensi Beribadah Kaum Muslim di Malang

Selain bersejarah, Masjid Sabilillah ini berlokasi cukup strategis sehingga menjadi referensi tempat beribadah kaum muslim, terlebih selama Ramadan kali ini.

Kegiatan - kegiatan keagamaan tak pernah sepi dari masjid ini, bahkan dari penuturan Akhmad Farkhan sejak setelah subuh hingga malam hari di Bulan Ramadan banyak sekali kegiatan keagamaan.

"Selain takjil gratis ada 700 paket, kita juga siapkan nasi kotak 400 unit. Untuk kegiatan keagamaan sejak subuh sampai setelah salat tarawih. Kalau salat tarawihnya, 1 hari 1 juz. Jadi menyambung hingga akhir Ramadan khatam Alquran," tuturnya.

Selain kegiatan tersebut, salat qiyamul lail yang dilangsungkan mulai malam 15 Ramadan hingga selesai Ramadan, juga terdapat pengajian Nuzulul Quran yang direncanakan pada 24 Mei 2019 ini.

Seorang jama'ah Masjid Sabilillah, Darmadi Sasongko menyebut bila salat berjama'ah di Masjid Sabilillah terbilang cukup nyaman. Selain karena tempat parkirnya yang luas, beberapa fasilitas dan bangunan masjid cukup mendukung.

"Rasanya adem berada di masjid ini, bangunannya juga luas, bersih, tempat wudunya nyaman, dan tempat parkirnya luas," ungkap Darmadi, warga Karanglo, Malang.

Hal serupa juga disampaikan Alfi Syahri Ramadana dimana kesan bangunan yang unik, strategis, dan luas membuat dirinya menyempatkan diri untuk mampir untuk salat berjama'ah.

"Lokasinya strategis, tempatnya nyaman, dan arsitektur bangunannya cukup menarik," tukasnya.

Maka jangan heran, bila Masjid Sabilillah selama Ramadan tak pernah sepi dari aktivitas ibadah. Bahkan meskipun siang hari, masjid ini kerap menjadi tempat persinggahan untuk sekedar tidur dan melepas lelah saat beraktivitas.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya