"Penutupan ini perlu dilakukan agar gunung atau alam ini istirahat sehingga nantinya segar kembali," ucap Herman di Magelang seperti dilansir Antaranews, Jumat (10/5/2019).
Dia mengatakan, penutupan kawasan gunung untuk pendakian terinspirasi aksi para pegiat Gunung Prau yang setiap tahun secara rutin menutup selama tiga bulan daerah pendakian untuk pemulihan ekosistem.
"Nantinya semua gunung di bawah pangkuan KPH Kedu Utara akan diberlakukan penutupan pada masa tertentu," tutur dia.
Baca Juga: Ada 127 Gunung Api Aktif di Indonesia, Bagaimana Tingkat Aktivitasnya Sekarang?
(Fiddy Anggriawan )