"Islam moderat di Indonesia itu kehilangan figur untuk dirujuk per hari ini. Sehingga kita bisa melihat intoleransi dan radikalisme seperti itu," imbuhnya.
Lalu bagaimana pandangan para peziarah tentang Gus Dur dan mengapa mereka berdatangan ke makam Gus Dur. Berikut penuturan santri Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an Tebuireng Saifudin dan warga Sambong, Ririn Maskurin.
"Gus Dur itu seorang yang menurut saya, beliau humoris, beliau enak kalau dibuat rujukan tanya-tanya orang, beliau merakyat, kalau ada masalah-masalah gini, InsyaAllah beliau dirundingkan dulu dengan bawahan kemudian baru diambil keputusan," tutur Saifudin.
"Hari ini sedang ziarah ke makam Mbah Hasyim Asyari dan Gus Dur, ingin mendapat berkah dari beliau-beliau dan pendiri Nahdlatul Ulama," tutur Ririn.
(Fakhri Rezy)