JAKARTA – Koalisi dari pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno kembali meruncing. Hal itu terjadi lantaran sikap yang selama ini dimunculkan dari Partai Demokrat di Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
Selain itu, adanya pernyataan dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyouno yang menyebut bahwa Partai Demokrat seperti hewan undur-undur dan meminta agar keluar dari Koalisi Indonesia Adil-Makmur.
(Baca juga: Pasca-Pilpres, Kubu Jokowi dan Prabowo Harus Segera Rekonsiliasi)
Terkait hal tersebut, Wasekjen Partai Hanura Tri Dianto menilai bahwa lahirnya perdebatan di internal Koalisi Indonesia Adil dan Makmur lantaran sejak awal Demokrat memang terlihat terpaksa mendukung Prabowo-Sandi.
"Penyebabnya jelas karena koalisi Demokrat kalah pilpres. Karena kalah pilpres dan sejak awal memang SBY setengah hati mendukung Prabowo, atau terpaksa mendukung Prabowo," kata Tri kepada Okezone, di Jakarta, Minggu 12 Mei 2019.