Bahkan, Ani sempat melontarkan analisa yang justru menimbulkan perdebatan dikalangan masyatakat. Pasalnya, Ani mengibaratkan kematian KPPS seperti suatu pembantaian.
"Saya sebagai Dokter dari awal sudah merasa lucu. Ini bencana pembantaian apa pemilu, kok banyak amat yang meninggal. Pemilu itukan happy-happy," ujar Ani dalam program diskusi di stasiun televisi nasional itu.
Ani juga menyinggung soal adanya beban kerja yang berat dari seorang KPPS. Padahal, Ani menganalogikan, apabila seorang Dokter sedang mengambil spesialisasi yang tidak tidur tiga hari tiga malam, itu tidak akan meninggal dunia.
"Kematian karena kelelahan saya belum pernah ketemu. Saya sudah 22 tahun jadi Dokter, belum ada Cause Of Death (COD) orang karena kelelahan," ujar Ani.