TIGA orang tewas dan sedikitnya lima lainnya luka-luka akibat dua ledakan bom yang kuat di ibu kota Nepal, Kathmandu.
Kendati tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, polisi mencurigai ledakan bom itu dilakukan oleh sebuah gerakan pecahan komunis yang terlarang.
(Baca juga: Pendaki Membludak, Tujuh Orang Tewas di Everest dalam Sepekan Terakhir)
Mengutip dari VOA Indonesia, Senin (27/5/2019), Pejabat Kepolisian Shyam Lal Gyawali mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kedua ledakan yang terjadi berselang satu jam itu.
Polisi segera menutup kedua kawasan dan membawa para korban ke rumah sakit. Polisi tampak berpatroli di berbagai kawasan Kathmandu.
(Baca juga: Nepal Luncurkan Kampanye untuk Bawa Turun 10.000 Kg Sampah dan Mayat dari Everest)
Kelompok sempalan komunis itu memisahkan diri dari Partai Maois yang berjuang melawan pemerintah antara 1996 sampai 2006.
Kelompok Partai Maois tersebut telah menghentikan pemberontakan bersenjata dan bergabung dengan kelompok-kelompok politik garis tengah.
(Hantoro)