PADANG - Mahalnya harga tiket pesawat berdampak menurunnya jumlah penumpang yang mudik lebaran lewat Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Kendati, penurunannya tidak terlalu drastis.
Hal itu disampaikan Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Dwi Ananda Wicaksana saat membuka Posko Lebaran di BIM, Rabu (29/5/2019).
“Kalau tahun lalu pada hari ini jumlahnya 8.000 pemudik baik yang datang maupun yang berangkat, tapi kalau hari ini saat kita mengoperasikan posko jumlah pemudik per hari ada 7.000 orang penumpang itu terbagi 5.000 orang yang datang dan 2.000 orang yang meninggalkan bandara,” katanya.
(Baca Juga: Pemudik Diminta Waspadai 29 Titik Rawan Kecelakaan di Lampung)
Puncak mudik akan terjadi pada 1 sampai 4 Juni nanti dan arus balik akan terjadi pada 9 Juni mendatang. “Puncak arus mudik diperkirakan jumlah penumpang mencapai 8.000 sampai 9.000 penumpang, tapi kalau tahun lalu mencapi 12 ribu penumpang,” katanya.
Sementara itu, menjelang lebaran ini ada penambahan penerbangan (extra flight) 18 kali per hari dari beberapa maskapai seperti Batik Air, Garuda dan Express Air. “Lion ada mengusulkan, tapi sewaktu-waktu akan berubah,” katanya.
Menurut Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, naiknya harga tiket pesawat, diprediksi membuat masyarakat kembali mengandalkan transportasi bus. Menurutnya, dengan menggunakan kendaraan bus tingkat keamanan lebih terjamin, dan ini tentu akan mampu membangkitkan kembali kesejahteraan usaha transportasi kendaraan umum.
"Kendaraan bus keamanan lebih terjamin, tinggal bagaimana sopir mampu menjaga kenyamanan dalam berlalu lintas di jalan umum,” ujarnya.
(Baca Juga: Jalur Alternatif Mudik di Kebumen Minim Penerangan dan Rambu Lalu Lintas)
Nasrul Abit mengimbau para pemudik yang menggunakan mobil untuk pulang kampung agar menjaga fisiknya saat berkendara. “Jika sudah lelah istirahatlah sejenak, jangan dipaksakan yang dapat menyebabkan kecelakaan,” imbau Nasrul Abit.
Mudah-mudah dengan aktifnya kembali trasportasi kendaraan umum, akan mampu menghidupkan kembali usaha-usaha masyarakat di pinggir jalanan seperti makanan dan lain-lain serta juga akan meningkatkan kesejahteraan pengusaha dan sopir bis tentunya.
(Arief Setyadi )