Kisah Dua Hafiz Muda Indonesia Jadi Imam Tarawih di Amerika

Agregasi VOA, Jurnalis
Kamis 30 Mei 2019 09:01 WIB
Dua hafiz muda Indonesia jadi imam Salat Tarawih di Amerika Serikat. (Foto: VOA)
Share :

DUA diaspora muda Indonesia kembali ditunjuk menjadi imam Salat Tarawih di Amerika Serikat. Mereka berpendidikan sepenuhnya di Negeri Paman Sam dan menjadi bagian program regenerasi imam.

WASHINGTON DC — Masjid-masjid di Amerika Serikat semakin memberi kesempatan kepada anak-anak muda untuk tampil menjadi imam, bagian dari program regenerasi imam dan mendapatkan imam dari komunitas setempat, supaya masjid tidak lagi harus "mengimpor" imam dari luar Negeri Paman Sam. Program itu dimungkinkan dengan semakin berkembangnya sekolah-sekolah untuk menghafal kitab suci Alquran atau yang dikenal dengan hifz school.

Dua dari anak-anak muda yang selama bertahun-tahun ini diberi kesempatan tersebut adalah Ifdal Yusuf dan Muhamad Abdul-Hafiz Zakaria, dua diaspora Indonesia. Ifdal, kelahiran Jakarta yang hari ini berusia 23 tahun, tinggal di Kota Dallas, Texas. Sementara Muhamad, yang Maret lalu berusia 17 tahun, tinggal di Kota College Park, Maryland. Ifdal menjadi imam Salat Tarawih di Masjid Imaam Center, Silver Spring, Maryland; sedangkan Muhammad menjadi imam Salat Tarawih di Masjid Darussalaam di College Park, Maryland.

Proses menjadi imam dimulai dengan menugaskan murid-murid sekolah hafiz, yang sudah hafal Alquran, memimpin salat. Seiring waktu, ketika hafalan semakin baik dan pengalaman menjadi imam semakin banyak, mereka dipercaya menjadi imam Salat Tarawih.

Bagi Ifdal, yang sejak usia 12 sudah hafal Alquran, sudah 9 tahun ini menjadi imam. Sementara Muhamad, yang hafal quran sejak usia 11, sudah mulai menjadi imam sejak lima tahun lalu.

Ifdal dan Muhamad yang sama-sama sejak kecil belajar mengaji, mengakui tidak mudah menghafal Alquran. Ifdal malah sempat ingin menyerah.

"Tahun pertama itu, susah, kan dari sekolah umum masuk sekolah hafiz. Fokusnya susah. Bosan. Sehari delapan jam, (belajar) Quran. Pulang, Quran lagi," papar Ifdal, sebagaimana dikutip dari VOA, Kamis (30/5/2019).

Selepas SMA, Ifdal belajar bahasa Arab, fikih, dan tafsir di Bayyinah Institute di Dallas, Texas. Ilmu yang didapat memperkuat niatnya mempelajari Alquran, sementara undangan menjadi imam terus mengalir.

Muhamad sejak kecil diarahkan orangtuanya untuk menghafal Alquran. Setelah sempat masuk hifz school, sambil menjadi imam, ia kini melanjutkan sekolah untuk menyelesaikan SMA. Tetapi, bukan berarti selesai interaksi dengan Alquran.

Berdasar pengalaman, kata Muhamad, untuk menghafal Alquran, harus meluangkan waktu membaca, mengkaji, dan memahami makna ayat-ayatnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya