Gancangan politik di Golkar pun kembali berlanjut saat Ketua Umum Golkar Setya Novanto ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Selama empat tahun itu konsolidasi partai tidak berjalan. Airlangga hanya 1,5 tahun hasil Pileg Golkar urutan kedua dalam perolehan kursi di parlemen. Ini harus diapresiasi," kata dia.
Inisiator JAM Golkar Risman Pasigai menambahkan selama 1,5 tahun kepemimpinan Airlangga Hartanto, Golkar bisa berbenah di tengah keterbatasan konsolidasi dan waktu guna melakoni kontestasi Pemilu 2019.
Sehingga, kata dia, tak ada alasam Munas Golkar harus dipercepat karena hasil Munaslub sebelumnya telah disepakati bahwa Munas akan dilaksnakan Desember 2019.
"Tunggulah bulan Desember, kita memilih bersama-sama, dan kita berbahagia bersama-sama. Kalau kita lihat DPD I dan DPD II itu menginginkan kembali Pak Airlangga," tandasnya.
(Angkasa Yudhistira)