JAKARTA – Sejumlah organisasi masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Kedaulatan Rakyat untuk Keadilan dan Kemanusiaan menggelar aksi damai di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Massa tak bisa mendekat ke arah Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) lantaran polisi sudah menutup ruas Jalan Medan Merdeka Barat sejak pagi.
Organisasi yang tergabung dalam gerakan itu ialah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama), Front Pembela Islam (FPI), Alumni 212, beserta eksponen masyarakat lainnya. Koordinator aksi, Abdullah Hemahua, mengatakan pihaknya memberikan support kepada MK untuk memutuskan gugatan sengketa hasil Pilpres dengan benar serta sesuai fakta-fakta hukum yang ada.
"Sekali lagi saya katakan, bukan urusan Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Tapi kalau MK tidak mempertimbangkan fakta-fakta di lapangan dan kemudian mengambil keputusan bertentangan dengan fakta dan keterangan saksi dalam persidangan, berarti ada kebohongan," kata Abdullah di lokasi, Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Abdullah menuturkan, jika putusan MK saat ini tidak memperhatikan rasa keadilan, pada Pemilu 2024 mungkin hanya sekitar 50 persen saja yang mengikuti pesta demokrasi. Hal tersebut terjadi karena kepercayaan masyarakat terhadap partai dan elite politik sudah pudar.