California Selatan Diguncang Gempa Terkuat dalam Dua Dekade

SACRAMENTO - Daerah selatan California diguncang gempa bumi terkuat dalam dua dekade pada Kamis, 4 Juli. Gempa berkekuatan magnitudo 6,4 itu menyebabkan sejumlah kebakaran dan kerusakan bangunan.

Diwartakan BBC, pusat gempa terjadi di dekat Kota Ridgecrest, sekira 150 kilometer timur laut Los Angeles. Penduduk di sekitar Gurun Mojave dilaporkan merasakan guncangan gempa yang terjadi bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) itu.

Ahli Geofisika Profesor John Rundle mengatakan bahwa gempa tersebut telah menyebabkan kerusakan cukup parah di Ridgecrest. Pasukan pemadam kebakaran telah memberikan bantuan medis dan menangani kebakaran di sekitar kota yang disebabkan oleh gempa.

Dinas itu telah menanggapi hampir dua lusin insiden mulai dari bantuan medis untuk cedera ringan hingga kebakaran. Rumah Sakit Regional Ridgecrest dievakuasi.

Gempa itu juga melanda di dekat China Lake - fasilitas pengujian bom dari Angkatan Laut AS, tempat senjata dan pesawat diuji coba. Seorang pejabat dari fasilitas itu mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ada "kerusakan besar" yang diakibatkan gempa - termasuk kebakaran, kebocoran air, dan tumpahan bahan berbahaya.

"Ini mungkin belum berakhir. Mungkin ada lebih banyak gempa bumi yang terjadi di daerah itu dan siapa pun yang mendengarkannya di wilayah itu harus siap untuk tiarap, berlindung dan bertahan," kata Juru Bicara untuk Kantor Gubernur California, Brad Alexander sebagaimana dilansir BBC, Jumat (5/7/2019).

Gubernur California Gavin Newsom mengumumkan keadaan darurat untuk daerah-daerah yang terkena dampak, karena kekhawatiran akan potensi gempa susulan meningkat.

Wali Kota Ridgecrest, Peggy Breeden mengatakan bahwa beberapa orang telah dikejutkan oleh benda-benda yang jatuh dari gedung dan saluran gas telah putus.

"Kita terbiasa dengan gempa bumi tetapi kita tidak terbiasa dengan signifikansi ini," katanya.

Gempa itu dilaporkan terasa sampai ke Las Vegas di Nevada. Ada beberapa gempa susulan yang lebih kecil.

Presiden Donald Trump mengatakan melalui Twitter bahwa situasinya terkendali.

(Rahman Asmardika)