Dr Peter Stott dari badan cuaca mengatakan kepada BBC 5Live bahwa gelombang panas terbaru adalah akibat "cuaca dan iklim secara bersama-sama.
"Yang kita alami saat ini adalah gelombang udara sangat panas, datang dari Afrika utara, membawa cuaca panas yang tidak biasa. Tetapi tanpa perubahan iklim kita tidak akan mengalami puncak suhu tertinggi seperti saat ini."
Badan cuaca Inggris yang melakukan pengkajian tahun lalu menemukan bahwa Inggris sekarang 30 kali lebih berkemungkinan mengalami gelombang panas dibandingkan tahun 1750, karena "konsentrasi karbondioksida (gas rumah kaca) yang lebih tinggi di atmosfir".
Catatan yang dimulai sejak akhir abad ke-19 memperlihatkan sushu rata-rata permukaan Bumi meningkat sekitar satu derajat sejak industrialisasi.
Badan klimatologi di Potsdam, Jerman, menyatakan lima musim panas terpanas Eropa sejak 1500 terjadi pada abad ke-21.
Para ilmuwan mengkhawatirkan peningkatan tinggi pemanasan terkait dengan penggunaan bahan bakar fosil yang mempengaruhi kestabilan iklim planet secara serius.
(Rachmat Fahzry)