Muncul Aliran Diduga Sesat di Papua, Tangan Membentuk Piramida saat Berdoa

Saldi Hermanto, Jurnalis
Senin 29 Juli 2019 11:33 WIB
Foto: Ist
Share :

Semenjak Johanis menjadi ketua kelompok doa hingga saat ini, pengikutnya hanya brrjumlah empat orang, dirinya, David Kanangopme, Elias Ardi dan Benediktus Tanus.

Sejak tahun 2014 Johanis tidak pernah mengikuti ibadah di Gereja Katolik ataupun Gereja Katedral yang ada di Timika, dengan alasan bahwa iman seseoranglah yang menyelamatkan dirinya di akhirat kelak, dan kelompok doa ini hanya melakukan ibadah berdoa di hari Senin, Rabu dan Sabtu.

Semenjak menjadi ketua kelompok doa aliran ini, Johanis juga tidak pernah menginformasikan tentang keberadaan kelompok aliran ini ke Pastor maupun Uskup yang berada di Mimika, dan hal itu diakuinya merupakan kelalaian secara sadar.

Anehnya lagi, saat ditanya petugas, Johanis tidak mengetahui arti dari simbol atau lambang dua ekor singa yang saling berhadapan, yang mana dipakai sebagai lambang dari kelompok doa yang dipimpinnya itu.

Sementara itu dari hasil koordinasi Kepolisian dengan Pastor Gereja Katolik Santo Stevanus Sempan, Lambertus Tina, menerangkan bahwa kedatangannya di Timika pada tahun 2015 telah menyembuhkan lebih dari 10 orang pengikut kelompok doa aliran Hati Kudus Allah Kerahiman Ilahi, yang mana 10 orang tersebut dengan ikhlas keluar aliran karena sebelumnya telah dipaksa untuk meninggalkan iman Katolik mengikuti ajaran kelompok doa.

Selanjutnya, dalam tata cara berdoa iman Katolik adalah berbentuk Salib, bukan berbentuk piramida. Bahkan penyebutan kalimat doa menurut iman Katolik berbeda dengan apa yang dilakukan pengikut aliran ini.

Kelompok doa ini juga diakui Pastor Lambertus Tina bahwa tidak pernah melaporkan keberadaannya kepada Pimpinan Gereja, baik Pastor maupun Uskup di Mimika. Selanjutnya, kelompok ini berkedok agama Kristen Katolik tetapi sesungguhnya telah menyimpang dari iman Katolik.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya