Kabut Asap di Malaysia Tidak Semua Akibat Karhutla Indonesia

Ade Putra, Jurnalis
Rabu 18 September 2019 13:15 WIB
Kabut asap di Malaysia. (Foto: Reuters)
Share :

PONTIANAK – Kabut asap yang sampai negara tetangga Malaysia dinilai tidak semuanya akibat kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera serta Kalimantan. Hal itu dibuktikan setelah di Malaysia sendiri ternyata juga terjadi karhutla.

Kebakaran tepatnya terjadi di kawasan Betong, Sri Aman, Sarawak, Malaysia. "Tadi pas lewat di Betong, Sri Aman, juga ada kebakaran lahan," ucap warga Kalimantan Barat bernama Cahya ketika berbincang dengan Okezone, Selasa 17 September 2019 sore.

Baca juga: Malaysia Serahkan Penyelidikan Perusahaan Penyebab Kabut Asap pada Indonesia 

Cahya yang bekerja di Negeri Jiran ini menagatakan bahwa memang terjadi karhutla di Malaysia. Dia bahkan mengirim video berdurasi singkat ke Okezone.

Dalam video berdurasi 6 detik itu memperlihatkan adanya kebakaran lahan di kawasan yang disebut Betong. "Untuk luasan yang terbakar, saya tidak tahu, karena tadi kebetulan saja tadi lihat," ucapnya.

Baca juga:  Asap Kebakaran Hutan Indonesia Nyebrang ke Malaysia, Mahathir Akan Surati Jokowi 

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, berdasarkan hasil pemantauan, persebaran kabut asap akibat karhutla di Pulau Sumatera dan Kalimantan terdeteksi mencapai negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura.

Berdasarkan informasi dari laman BMKG, dilaporkan pula asap lintas batas juga terpantau dari Kalimantan Barat ke Negara Bagian Sarawak, Malaysia.

Hasil pengamatan dari citra satelit, asap berasal dari Riau, Jambi, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Semenanjung Malaysia, Serawak Malaysia, dan Singapura.

Menanggapi hal itu, Koordinator Daops Manggala Agni Kalimantan Barat Sahat Irawan Manik menegaskan bahwa kabut asap yang tersebar di Malaysia bukan berarti kiriman karhutla Kalimantan Barat.

Baca juga: Tim Satgas Karhutla Terpapar Zat Monoksida Tingkat Bahaya karena Hirup Asap 

"Kalau bicara asap memang terjadi beberapa fire spot di Kalimantan Barat, tetapi setelah kami lakukan penelusuran dan berdasarkan informan di lapangan, di negara tetangga Malaysia juga terjadi kebakaran lahan," tegasnya.

Dia mengatakan, hal itu membuktikan tidak hanya di Tanah Air yang terjadi karhutla sehingga menimbulkan kabut asap.

"Kemungkinan asap kiriman (ke Malaysia) ada, tetapi sumber dari internal mereka (Malaysia) juga ada. Jadi itu membuktikan asap di sana tidak semua kiriman dari Kalimantan Barat," ungkap Sahat.

Baca juga: Penggunaan Kalsium Oksida, Strategi Baru Teknologi Modifikasi Cuaca Atasi Asap Karhutla 

Ia melanjutkan, melihat kondisi asap di Kalimantan Barat khususnya yang semakin pekat ini, Manggala Agni sudah mengintensifkan kinerja personel yang ada dan melakukan penempatan di posko serta lokasi yang terdeteksi rawan karhutla.

"Kami lakukan deteksi dini. Ketika kami ketemu lahan terbakar, secepat mungkin kami padankan agar tidak membesar. Selain itu, kami juga selalu berjalan paralel dengan kegiatan pendampingan ke masyarakat soal pembukaan lahan tanpa membakar. Kami edukasi mereka," tuturnya.

Secara masif, anggota Manggala Agni juga datang ke sekolah-sekolah dan kelompok tani untuk memberikan edukasi bahaya karhutla. "Jadi kami tidak hanya bersiap atau menyiapkan pasukan untuk pemadaman api. Kami juga melakukan koordinasi ke sejumlah pihak," ujarnya.

Termasuk kepada korporasi, Sahat juga sudah menyampaikan agar mengaktifkan satgas yang mereka punya dan peralatan standar. "Jadi, mereka bisa dengan cepat memadamkan api di area mereka atau sekitarnya," tutur Sahat.

Sementara berdasarkan unggahan fanpage Sarawak Edition pada 6–7 September 2019 juga sempat terjadi karhutla yang cukup besar di kawasan Samariang Malaysia dan di Jalan Camar Matang Malaysia pada Selasa sore kemarin.

Baca juga: Usai Salat Istisqa, Jokowi Bergerak Tinjau Penanganan Karhutla di Riau 

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya