PALEMBANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan menyatakan, 675 titik panas atau hot spot masih tersebar di wilayah Sumsel.
Dari data yang bersumber dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) tanggal 23 September 2019, wilayah yang paling banyak terdapat titik api di wilayah Musi Banyuasin dengan 228 titik.
Selanjutnya di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI) terdapat 114 titik panas, sedangkan untuk wilayah konservasi terdapat 21 titik api.
Benyaknya titik api tersebut membuat status udara di Kota Palembang dan sekitarnya masuk dalam katagori ‘berbahaya'. Dari website Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dalam partikulat matter 10 (PM 10) menunjukan angka 632.06 ugram/m3 per hari ini.
Hal tersebut membuat Palembang menduduki posisi pertama kualitas udara 'berbahaya' di Indonesia karena kabut asap.