PBB - Benny Wenda, pemimpin Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat atau ULMWP, turut menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York.
Menyitir ABC Net Au, Kamis (26/9/2019) dalam wawancara dengan stasiun TV SBS Australia, Benny Wenda mengaku sedang berada di New York untuk mengupayakan jalan bagi kunjungan Komisioner HAM PBB ke Papua.
"Pesan saya ke masyarakat internasional, kami sangat membutuhkan pasukan penjaga perdamaian PBB untuk masuk ke Papua," ujarnya.
Pada Senin (23/9) sejumlah pelajar SMA melakukan aksi demonstrasi yang berujung adanya korban luka dan tewas.
Baca juga: Kapolri: Pemicu Kerusuhan di Wamena karena Kesalahpahaman 'Keras' Jadi 'Kera'
Baca juga: Polri Sebut Kelompok KNPB Dalang Kerusuhan di Wamena
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebutkan sebanyak 26 orang meninggal dunia akibat kerusuhan di Kota Wamena.
Menurut Benny Wenda, aksi di Wamena tadinya berlangsung damai.
"Kejadian ini sangat mengkhawatirkan dari segi kemanusiaan. Mereka ini siswa SMA di Wamena, mereka masih anak-anak," katanya.
Kepada SBS, Benny meminta Australia untuk mendukung intervensi internasional dalam menyelidiki situasi yang terjadi di lapangan.
"Saya mendesak Pemerintah Australia agar bertindak cepat. Kita tidak ingin mengulangi sejarah yang sama dengan yang terjadi di Timor Timur," ucapnya.
PM Australia Scott Morrison dan Menlu Marise Payne dimintai tanggapan soal kerusuhan terbaru di Papua.
Namun, PM Morrison mengalihkan pertanyaan itu ke Menlu Payne yang meminta semua pihak untuk "menahan diri" agar tidak menambah panas situasi.
"Kami tentu saja sangat prihatin dengan laporan mengenai kekerasa di Papua dan Papua Barat," ucap Menlu Payne.
Hal ini, kata dia merupakan permasalahan yang terus dipantau oleh perwakilan Australia di Jakarta.
"Kami meminta kedua pihak yang terlibat untuk menahan diri," tambahnya.
Buka dialog
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyatakan siap untuk membuka ruang dialog dan bertemu dengan Benny Wenda.
Mantan Panglima TNI itu ingin mengajak Benny Wanda mencari solusi bersama untuk penanganan masalah di Papua.
"Sama Benny Wenda saya juga siap bertemu. Kita bicara, kita sama-sama mencari solusi, kita juga tidak menginginkan sedikit pun ada korban," ujat Moeldoko apda Rabu (25/9).
Bahkan, Moeldoko mengaku siap bertemu di mana pun dengan Benny Wanda, karena pemerintah ingin mengetahui keinginannya.
"Maunya apa sih, ayo kita bicara. Mau di mana? Ayo, saya akan ikuti. Nanti baru kita beri ruang," ujarnya.
(Rachmat Fahzry)