JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) di Kabinet Indonesia Maju. Mahfud menggantikan Wiranto yang masa jabatannya sudah purna.
Mahfud yang dikenal sebagai loyalis KH Aburahman Wahid alias Gus Dur kini membawahi sejumlah kementerian dan badan yang berkaitan dengan bidang politik, penegakan hukum, keamanan, pertahanan, hingga terorisme.
“Hal-hal yang berkaitan dengan korupsi, kepastian hukum, deradikalisasi, antiterorisme berada di wilayah Prof Mahfud MD," kata Jokowi saat memperkenalkan Mahfud MD sebagai Menko Polhukam Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Mahfud MD saat diwawancara wartawan (Okezone.com/Fakhrizal)
Mahfud MD sempat jadi bakal calon wakil presiden pendamping Jokowi di Pilpres 2019. Namun, Mahfud yang sudah bersiap dengan kemeja putih gagal jadi cawapres karena Jokowi memilih KH Ma’ruf Amin sebagai pasangannya. Mahfud menyebutkan ada parpol yang bermanuver menggagalkan dirinya jadi pendamping Jokowi.
Baca juga: Mahfud MD: Saya Katanya Jadi Menkumham
Namun, Mahfud MD kini dapat tugas baru dari Jokowi sebagai pembantunya di bidang polhukam. Ini memang salah satu bidang keahlian pria kelahiran Sampang, Madura, Jawa Timur, 13 Mei 1957 itu.
Mahfud MD menghabiskan masa pendidikan ibtidaiyah atau dasar hingga Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) di Pamekasan, Madura. Masa kecilnya banyak dihabiskan belajar ilmu agama di pesantren, sebelum melanjutkan pendidikan hakim Islam di Yogyakarta.
Baca juga: Ini Susunan Lengkap Menteri Kabinet Indonesia Maju
Karena faktor ekonomi keluarga yang pas-pasan, Mahfud rajin mencari beasiswa untuk membantu biaya pendidikannya. Ia juga giat menulis dan mengirimkan karyanya ke media massa untuk menambah penghasilan.
Pengumuman Kabinet Indonesia Maju (Okezone.com/Fakhrizal)
Mahfud MD muda aktif di berbagai organisasi seperti Pelajar Islam Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Senat Mahasiswa dan pers mahasiswa. Dia pernah menjadi pimpinan majalah kampus. Di bawah kepemimpinannya, majalah mahasiswa itu dua kali dibredel oleh Orde Baru karena terlalu kritis terhadap pemerintah.
Baca juga: Daftar Menteri Lama dan Baru di Kabinet Indonesia Maju
Mahfud yang sejak kecil hidup dalam kultur Nahdlatul Ulama (NU) meraih gelar sarjana hukum tata negara di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan sarjana sastra Arab di Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia kemudian melanjutkan pendidikan magister dan doktoral di UGM.