WASHINGTON – Sebuah gambar anjing yang menemani prajurit pasukan khusus AS ke provinsi Idlib Suriah untuk memburu Abu Bakr al-Baghdadi telah diklasifikasi.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memposting gambar hewan itu di Twitter, dengan mengatakan, "Kami telah mendeklasifikasi anjing yang luar biasa (nama tidak di-deklasifikasi) yang melakukan Pekerjaan Hebat dalam menangkap dan membunuh pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi!".
Baca juga: ISIS Kehilangan Rp350 Miliar yang Dikubur Pimpinannya di Gurun Irak
Baca juga: Pemimpin ISIS Abu Bakr al Baghdadi Tewas oleh Serangan AS, Kemenhan Rusia Ragu
Anjing itu sedikit terluka selama serangan di akhir pekan, kata Jenderal Mark Miley dari Kementerian Pertahanan AS.
Trump menambahkan, "Kami tidak merilis nama anjing itu sekarang. Anjing itu masih dirawat belum sepenuhnya pulih."
Trump mengatakan anjing itu mengejar pemimpin Negara Islam itu ke dalam sebuah terowongan, di mana al Baghdadi kemudian meledakkan rompi bunuh diri yang menewaskan dirinya dan tiga anaknya.
"K-9 kami, sebagaiman mereka [militer] menyebutnya—saya menyebutnya anjing, anjing cantik, anjing berbakat, dia terluka dan telah dibawa kembali," kata Trump.
We have declassified a picture of the wonderful dog (name not declassified) that did such a GREAT JOB in capturing and killing the Leader of ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi! pic.twitter.com/PDMx9nZWvw
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) October 28, 2019
Trump mengatakan pasukan khusus AS telah melakukan "serangan berani" yang berlangsung sekitar dua jam di Idlib, di mana sejumlah besar rekan al Baghdadi juga terbunuh atau ditangkap.
Jenderal Mark Milley juga mengumumkan bahwa jenazah Baghdadi telah dibuang ke laut dan saat ini tidak ada rencana untuk membagikan rekaman kematiannya. Washington mengatakan bahwa Baghdadi bunuh diri selama serangan itu.
"Jenazah Baghdadi diangkut ke fasilitas yang aman untuk mengonfirmasi identitasnya dengan tes DNA forensik, dan pembuangan jenazahnya telah dilakukan dan lengkap dan ditangani dengan tepat," kata Jenderal Milley kepada reporter sebagaimana dilansir BBC, Selasa (29/10/2019).
Jenderal Milley - anggota tertinggi militer AS - mengatakan foto dan video penyerangan itu sedang melalui "proses deklasifikasi". Presiden Donald Trump sebelumnya menyiratkan bahwa beberapa cuplikan dari serangan itu mungkin akan dirilis.
(Rachmat Fahzry)