Bahari mengatakan kepada The Guardian bahwa dia tidur di kamar yang terus menyala dan harus mencuci di toilet umum.
"Semua dinding di sini putih, tempat tidur putih, semuanya putih ... Selalu ada cahaya di sini," katanya. "Ketika saya memeriksa ponsel saya, saya tidak bisa mengerti apakah itu 7 pagi atau 7 malam. Saya kehilangan waktu, terkadang saya kehilangan akal. "
Bahari merupakan mahasiswa kedokteran gigi di Filipina sejak ia meninggalkan Iran pada 2014 karena terbatasnya bagi wanita untuk melanjutkan studi di Iran, ia menulis dalam biografinya untuk kontes Miss Intercontinental 2018.
Dia memicu kontroversi awal tahun ini ketika dia menampilkan foto Reza Pahlavi, putra Shah di Iran yang terakhir di pengasingan, dalam sebuah kontes kecantikan. Dia menggunakan foto itu karena "semua berita dan media mengabaikan orang-orang [seperti] saya," kata Bahari.
Dia terus berbicara tentang hak-hak perempuan Iran minggu ini.
"Ketika saya keluar dari Iran saya mulai menjadi suara rakyat saya, terutama wanita," kata Bahari. “Saya selalu berpikir, Bagaimana saya bisa membuat suara saya lebih keras? Jadi saya memutuskan untuk berpartisipasi dalam kontes kecantikan. Saya pikir ini kesempatan baik untuk berbicara tentang politik," tuturnya.