SYDNEY – Ribuan wisatawan terjebak di Australia bagian tenggara, pada Senin (30/12/2019), saat gelombang panas serta kebakaran hutan yang melanda negara itu.
Ratusan titik api membakar di seluruh Australia, yang dipicu oleh kekeringan yang berkepanjangan dan perubahan iklim.
Lebih dari 30.000 orang terpaksa mengungsi ke wilayah Gippsland di negara bagian Victoria pada Minggu 29 Desember.
Komisioner Manajemen Darurat Victoria, Andrew Crisp mengatakan bahwa warga dan wisatawan yang masih berada di daerah itu terjebak karena situasi di sana membuat mereka “terlambat pergi".
Baca juga: Pria Australia Selamat dari Kebakaran Hutan dengan Bersembunyi di Tungku
Baca juga: Gelombang Panas Terjang Australia: Khotbah Masjid Diperpendek hingga Memanggang Daging di Mobil
Sementara di Australia bagian selatan kondisi kebakaran "bencana" di beberapa daerah, membuat suhu mencapai di atas 40 derajat Celcius.
"Angin berhembus kencang dan akan bergerak cepat melintasi Australia Selatan," kata Brenton Eden dari Country Fire Service kepada ABC.
Kondisi serupa diperkirakan akan terjadi dalam dua hari ke depan di New South Wales, negara bagian yang paling parah dilanda kebakaran, di mana 100 titik kebakaran masih berkobar hingga saat ini.
Kebakaran hutan di Australia telah menewaskan 10 orang, menghancurkan lebih dari 1.000 rumah dan menghanguskan lebih dari tiga juta hektare.
Sydney, kota terbesar di Australia telah diselimuti kabut asap beracun selama berminggu-minggu, memaksa anak-anak bermain di dalam ruangan dan menyebabkan acara olahraga profesional dibatalkan.
(Rahman Asmardika)