Mengenal 10 Jenis Tradisi Unik dan Ekstrem Asal Indonesia

Maulidia, Jurnalis
Rabu 15 Januari 2020 18:53 WIB
Ilustrasi Debus (Foto: Okezone)
Share :

7. Tradisi Tiwah


Suku Dayak memiliki tradisi yang unik, yakni Ritual Tiwah upacara mengantarkan Roh ke Langit. Bagi Suku Dayak yang menganut agama Kaharingan, setelah kematian, orang yang meninggal dunia dipercaya belum bisa langsung masuk ke surga. Maka dari itu proses kematian diperlukan dengan adanya ritual.

Ritual Tiwah merupakan prosesi untuk menghantarkan roh leluhur dari sanak saudara yang telah meninggal dunia, dan pergi ke alam baka. Proses mensucikan roh tersebut dengan cara memindahkan jasad dari liang kubur ke tempat yang bernama sandung atau rumah kecil dan tidak menyentuh tanah.

8. Tradisi Pemakaman


Tradisi Pemakaman yang dimiliki oleh Suku Minahasa memiliki ritual yang unik dibandingkan tradisi lainnya. Tradisi tersebut dilakukan oleh Suku Minahasa dengan cara memposisikan jenazah duduk sambil memeluk kakinya dan bukan dalam posisi tertidur.

Menurut kepercayaan Suku Minahasa, tradisi ini melambangkan keadaan suci dan dapat membawa kebaikan. Selain posisi duduk, arah posisi mayat diharuskan menghadap ke utara. Hal ini merupakan cerita turun-temurun dari nenek moyang asal Minahasa.

9. Tradisi Kerik Gigi


Suku Mentawai berada di bagian barat Pulau Sumatera memiliki tradisi yang unik, yakni Kerik Gigi bagi para wanita. Setiap wanita yang memiliki kecantikan harus berkorban dan melewati rasa sakit.

Tradisi Kerik Gigi salah satu tradisi dengan cara mengerik gigi tanpa menggunakan alat bius yang dilakukan oleh pimpinan adat. Tradisi tersebut menandakan sebagai pengantar jiwa gadis Mentawai menuju kedamaian.

10. Tradisi Perang Pandan Mekare-Kare


Perang Pandan salah satu tradisi upacara adat yang berasal dari Bali, khususnya di Desa Bali Aga. Perang Pandan atau yang biasa disebut 'Sasih Sembah', yakni upacara adat berupa perang yang menggunakan daun pandan sebagai senjata dan rotan sebagai tameng. Setiap pemain akan melakukan pertarungan dengan cara memukul secara bergantian.

Tradisi tersebut merupakan bentuk ritual pemujaan yang diyakini masyarakat Tenganan kepada Dewa Indra. Itulah sebabnya, masyarakat yang melakukan tradisi perang pandan tanpa ada rasa dendam.

(Edi Hidayat)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya