Diintimidasi Tak Berhijab, Siswi SMA Takut ke Sekolah

, Jurnalis
Rabu 15 Januari 2020 11:30 WIB
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. (Foto: Solopos.com)
Share :

“Faktornya apa saja yang membuat persoalan itu tak kunjung selesai, nanti akan diurai dalam mediasi. Tapi mohon maaf, dalam mediasi itu, saya tidak ingin melibatkan pihak ketiga terlalu jauh. Jadi, mediasi itu akan dilakukan secara tertutup,” terang Bupati Yuni saat ditemui wartawan di kantornya.

Bupati menegaskan, tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan dengan cara duduk bersama. Dalam hal itu, dia tidak setuju dengan ketelibatan sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan aktivis peduli perempuan dan anak yang mendesak kepala sekolah dan guru PAI dimutasi karena dianggap tak bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

“Perlu dipahami bersama, mutasi kepala sekolah dan guru itu tidak bisa diintervensi pihak luar. Kita ini hidup di zaman yang beradab. Tidak ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan dengan duduk bersama,” ucap Bupati.

Bupati menekankan, pentingnya pendampingan kepada Z untuk memulihkan kondisi psikologisnya pasca-mendapat intimidasi dari pengurus Rohis karena tidak berjilbab. Dalam hal ini, Bupati bisa melibatkan tenaga psikolog untuk membangkitkan semangat dan motivasi Z melanjutkan belajarnya di sekolah.

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya