JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan pertemuan darurat untuk membahas virus korona yang merenggut 3 korban jiwa dan menjangkiti ratusan orang hanya dalam dua hari di China.
Kasus-kasus baru terkait virus korona ditemukan di Kota Wuhan, Beijing, dan Shenzhen.
Melansir Reuters, Selasa (21/1/2010), pertemuan WHO akan berlangsung pada Rabu 22 Januari 2020.
Mengutip Sputnik NEws, Selasa (21/1/2020), pertemuan WHO akan menilai apakah wabah virus korona jenis baru itu merupakan keadaan darurat kesehatan internasional, dan tindakan apa yang harus diambil.
Baca juga: Wabah Virus Misterius China Makin Parah, Ini Imbauan Kemlu untuk WNI
Baca juga: China Yakin Bisa Kendalikan Virus Korona meski Sudah Menginfeksi 139 Orang dalam 2 Hari
Komisi Kesehatan Nasional China mengkonfirmasi bahwa korona virus dapat antarmanusia.
WHO sebelumnya mengatakan bahwa "sumber utama virus korona berasal dari hewan”. Meski demikian WHO tidak merekomendasikan adanya pembatasan perdagangan atau perjalanan.
Hingga saat ini wabah virus korona telah menyebar ke tiga negara, dua di Thailand, seorang di Jepang dan satu lainnya di Korea Selatan. Semua yang terinfeksi virus adalah orang-orang berasal dari Wuhan, atau mereka yang baru saja mengunjungi kota tersebut.
Virus Korona diketahui pertama kali pada Desember 2019 di Kota Wuhan China.
Virus ini termasuk dalam jenis korona virus, sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), yang menewaskan hampir 800 orang di dunia pada 2002-2003. Virus SARS juga berasal di China.
Gejalanya SARS meliputi demam dan kesulitan bernafas, yang mirip dengan banyak penyakit pernapasan lainnya dan menimbulkan komplikasi untuk upaya penyaringan.
(Rachmat Fahzry)