Tetapi, pencampuran spesies hewan liar meningkatkan risiko penyakit bermutasi dan tumbuh lebih ganas saat mereka menyebar di pasar yang tidak diatur, kata para ahli
Munculnya penyakit semacam itu adalah "permainan angka," kata Christian Walzer, direktur eksekutif program kesehatan Wildlife Conservation Society.
"Jika pasar ini bertahan, dan konsumsi manusia terhadap satwa liar yang ilegal dan tidak diatur tetap ada, maka masyarakat akan terus menghadapi risiko yang meningkat dari munculnya virus baru, yang berpotensi lebih mematikan dan sumber penyebaran pandemi di masa depan," kata Walzer.
"Ini adalah laboratorium sempurna untuk menciptakan peluang bagi virus ini untuk muncul," tuturnya.
Perintah yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian dan Urusan Pedesaan, tertanggal 21 Januari melarang semua pengiriman hewan liar keluar dari Wuhan. Pemerintah juga menyerukan peningkatan pemeriksaan dan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang risiko satwa eksotis tersebut.
(Fetra Hariandja)