GUNUNG KIDUL - Seorang warga Kecamatan Semin positif terpapar antraks, dan kini menjalani perawatan medis secara intensif. Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, dan menjadikan jumlah warga yang positif terpapar antraks ada 28 orang.
”Saat ini ada dua orang warga Kecamatan Semanu, dan Saptosari juga dinyatakan Suspect dan telah dilakukan pengecekan laboratorium ,” kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, dr Dewi Irawaty MKes, seperti dilansir dari KRJogja.com, Rabu (29/1/2020).
Baca juga: Cegah Antraks, Boyolali Awasi Distribusi Sapi dari Luar Wilayah
Dari hasil laboratorium, dipastikan warga tersebut positif terpapar antraks. Sedangkan saat ini, terdapat dua orang warga Semanu dan Saptosari juga dilakukan pengecekan lantaran dicurigai terpapar penyakit antraks.
Untuk warga tersebut, petugas langsung memberikan perawatan serta melakukan pengecekan sample darah yang bersangkutan untuk dikirimkan ke laboratorium di Bogor, Jawa Barat. Sedangkan untuk pasien dari Semin yang dinyatakan positif terpapar antraks, penyebabnya karena yang bersangkutan melakukan kontak langsung dengan sapi sakit kemudian mati.
Berbagai upaya kini terus dilakukan termasuk pemberian antibiotik terhadap warga di wilayah endimi. ”Harapannya mudah-mudahan penyakit antraks bisa dicegah dan tidak meluas,” ucapnya.
Baca juga: Gunungkidul KLB Antraks, Warga Jateng dan Jatim Diminta Waspada
Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Veteriner, Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP), drh Retno Widiastuti menyatakan bahwa jumlah hewan ternak yang mati terus terjadi. Tetapi penyebabnya belum tentu karena terpapar antraks dan untuk memastikannya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Balai Besar Veteriner (BBVet) di Wates maupun Bogor, Jawa Barat.
(Awaludin)