"Dia selalu membantu pekerjaan rumah di rumah dan dianggap sangat berhasil oleh bosnya," katanya melansir Daily Mail, Kamis (6/2/2020). "Kepergiannya benar-benar berita buruk bagi keluarga kami," lanjut dia.
Sedangkan ayah Song yang sangat khawatir dengan putrinya, sangat kehilangan putranya.
"Putriku ada di Wuhan dan tidak bisa kembali. Karena dikarantina. Anda bertanya apakah saya khawatir, tentu saja saya khawatir. Kemudian anak saya bekerja [sebagai tenaga medis] di jalan raya. Anda bertanya kepada saya jika saya takut [terinfeksi]... Sekarang dia meninggal, saya patah hati," kata ayah Song.
Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan pada Rabu 5 Februari 2020 bahwa jumlah kematian akibat virus korona naik menjadi 563 dan menginfeski lebih dari 28 ribu jiwa.
Merujuk catatan Badan Kesehatan Dunia, kasus infeksi virus korona pertama kali dilaporkan di Wuhan pada 31 Desember 2019, dan telah menyebar setidaknya ke-25 negara.
(Rachmat Fahzry)