Dia mengimbau Taliban untuk menyetujui gencatan senjata nasional, sebuah tuntutan yang juga diminta Trump pada September saat dia membatalkan perundingan dengan pemberontak yang dipimpin utusan khusus AS kelahiran Afghanistan Zalmay Khalilzad.
Namun Taliban menolak tuntutan itu. Dalam pembicaraan yang berlanjut di Doha, ibu kota Qatar, pada Desember, perunding AS menekan Taliban untuk menyetujui pengurangan kekerasan.
Pembicaraan damai Amerika-Taliban selama hampir 18 bulan akhir-akhir ini mandek karena Amerika menuntut kelompok gerilyawan itu secara signifikan mengurangi kekerasan di Afghanistan sebagai imbalan atas penarikan pasukan Amerika dari negara itu.
Melansir VOA, para perunding Taliban dan Amerika dijadwalkan bertemu Rabu (12/2/2020) di ibu kota Qatar, Doha.
Pertemuan itu, menurut sumber-sumber gerilyawan, bisa mengarah ke pengumuman kesepakatan untuk mengurangi kekerasan antara Taliban dan pasukan asing yang dipimpin Amerika sebagai langkah pertama menuju penandatanganan kesepakatan damai final.
(Rachmat Fahzry)