Rusia Dituding di Balik Ribuan Serangan Siber ke Georgia

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Sabtu 22 Februari 2020 07:13 WIB
Ilustrasi. (Foto/Shutterstock)
Share :

LONDON –Serangan siber merobohkan lebih dari 2.000 situs web di negara Georgia pada tahun lalu dilakukan oleh Rusia, menurut laporan kerja sama Georgia, Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Pemerintah Inggris mengatakan bahwa GRU (intelijen militer Rusia) di balik upaya untuk melemahkan kedaulatan Georgia.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menyebut serangan siber itu tidak bisa diterima sama sekali.

Mengutip BBC, Jumat (21/2/2020) Kementerian Luar Negeri Rusia membantah terlibat, kata kantor berita RIA.

National Cyber Security Center (NCSC) Inggris menemukan bahwa GRU "hampir pasti" berada di belakang serangan, yang memengaruhi halaman termasuk situs web presiden Georgia dan penyiar TV nasional negara itu. Serangan tersebut adalah contoh signifikan pertama serangan siber GRU sejak 2017.

Inggris mengatakan Rusia telah berusaha "menabur perselisihan dan mengganggu kehidupan rakyat Georgia".

"Pemerintah Rusia memiliki pilihan yang jelas, melanjutkan pola perilaku agresif ini terhadap negara lain, atau menjadi mitra yang bertanggung jawab yang menghormati hukum internasional," kata Raab.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga mengutuk serangan itu, dengan mengatakan, "Amerika Serikat menyerukan Rusia untuk menghentikan perilaku ini di Georgia dan di tempat lain."

Dalam banyak kasus, beranda situs web diganti dengan gambar mantan Presiden Mikheil Saakashvili, dan tulisan "Aku akan kembali".

"Skala serangan ini adalah sesuatu yang belum pernah kita lihat sebelumnya," Prof Alan Woodward, pakar keamanan cyber di Universitas Surrey di Inggris, mengatakan pada saat serangan Georgia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya