Permukiman Warga Tionghoa
Dilaporkan, Kampung Koplak dahulu juga dikenal sebagai pusat permukiman masyarakat Tionghoa. Hal itu ditandai dengan kampung ini pernah memiliki Gedung Bulu Tangkis Tachung dan Sekolah Cung Hwa Cung Hwe.
Gedung bulu tangkis ini menempati bekas gudang yang dimiliki warga keturunan Tionghoa. Sementara sekolah bagi warga Tionghoa pernah berdiri di sana sekira 1949.
Sekolah tersebut juga dikelola yayasan komunitas Tionghoa. Sekolah ini menampung anak-anak pedagang di lingkungan pasar.
Ketika itu warga Tionghoa dari berbagai kota seperti Wonogiri dan Solo berdatangan ke Kampung Koplak Boyolali.
Sayangnya sekolah mengalami kebakaran pada 1960. Dilaporkan, tidak banyak yang bisa diketahui terkait riwayat warga keturunan Tionghoa di Boyolali.
"Masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut," jelas Ichsanudin.
Sementara seorang warga Kampung Koplak bernama Suryadi (45) mengatakan justru tidak tahu jika kampungnya memiliki sejarah panjang, terutama terkait perdagangan di Boyolali.
"Kalau dari zaman saya kecil, dominasi warga merupakan masyarakat Jawa," ungkapnya.
(Hantoro)