Diamond Princess dikarantina pemerintah Jepang pada 5 Februari setelah seorang penumpang yang turun di Hong Kong dinyatakan positif Covid-19. Sementara penumpang dikurung di kabin mereka, banyak anggota kru tidak terisolasi karena mereka dibutuhkan untuk menjalankan operasional kapal.
Setidaknya sampai saat ini empat orang telah meninggal karena terinfeksi virus korona di Diamong Princess.
Sementara itu, pada Senin 24 Februari, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah tidak ingin gegabah dengan langsung mengevakuasi WNI di Diamond Princess.
"Kalau semau sendiri, bisa membentuk episentrum baru. Tidak boleh. Saya harus berusaha kita pemerintah itu menjaga yang 260 juta ini tetap bisa survive sembari kita melakukan tindakan-tindakan untuk juga menyelamatkan masyarakat kita yang ada di Jepang," kata Terawan kepada wartawan di lingkungan Istana Kepresidenan saat itu.
"Tapi prosedur dan tata caranya jangan mengikuti apa yang mereka inginkan, hanya sekedar secepatnya saja. Harus butuh negosiasi yang detail, yang baik, sehingga apa yang kita lakukan jangan sampai kita diketawain dunia di kemudian hari," tambahnya.
Ada 78 WNI yang bekerja sebagai kru di kapal Diamond Princess, 9 di antaranya sudah terjangkit virus korona, dan dirawat di rumah sakit di Chiba, Jepang.
(Rachmat Fahzry)