90 Ribu Orang Terjangkit Covid-19, WHO Minta Publik Jangan Timbun Masker

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Rabu 04 Maret 2020 10:40 WIB
Petugas Dinkes DKI cek cafe Amigos terkait Covid-19. (Foto/Okezone/Heru Haryono)
Share :

JENEWA – Kasus virus korona atau Covid-19 telah menjangkiti lebih 90 ribu jiwa setidaknya di 80 negara, dan terus meluas.

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) per tanggal 3 Maret, 90.870 orang terinfeksi Covid-19, sebagaian besar di China, pusat wabah virus korona, dan lebih 3 ribu jiwa meningal.

Namun laporan kasus virus korona di Korea Selatan, Italia, dan Iran mengalami peningkatan. Ketiga negara tersebut menjadi negara paling parah di luar China.

Baca juga: 23 Anggota Parlemen Iran Positif Covid-19

Baca juga: Polisi Bekuk 2 Mafia Penimbun Masker di Semarang

Sementara Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan, kasus virus korna telah mengjangkiti 80.270 pada Selasa, termasuk 27.433 pasien yang masih dirawat. Sementara 49.856 pasien dipulangkan, dan 2.981 orang meninggal karena virus korona.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak masyarakat di seluruh dunia, supaya jangan menimbun masker dan peralatan pelindung lainnya, karena perlengkapan itu dibutuhkan bagi para petugas kesehatan, yang menangani virus korona.

“Kami prihatin karena kemampuan banyak negara untuk mengahadapi virus korona terhambat oleh bertambahnya gangguan terhadap pasokan yang disebabkan peningkatan permintaan, penimbunan, dan penyalahgunaan alat pelindung diri secara global,” Kata Tedros dalam penjelasan harian tentang virus korona.

Sehari setelah menyatakan dunia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya dan adanya percepatan penyebaran virus di Korea Selatan, Italia, Iran dan Jepang menjadi ancaman terbesar dunia.

Tedros mengatakan, “Kelangkaan yang terjadi menyebabkan para dokter, perawat dan petugas medis di garis depan tidak memiliki perlengkapan dan perlindungan yang memadai untuk merawat para pasien Covid-19.”

Tedros menjelaskan virus korona dan flu musiman biasa menyebabkan gangguan pernapasan dan menyebar dengan cara yang sama, akan tetapi virus korona tidak menyebar secara efisien.

Tedros juga menambahkan covid-19 menyebabkan penyakit yang lebih parah dibanding flu musiman, tapi kemungkinan masih bisa dibendung beda dengan flu musiman.

(Rachmat Fahzry)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya