Memasuki tahun 1883, keris Diponegoro dipindahkan ke sejumlah museum dan tersebar bersama dengan peninggalan bersejarah lainnya. Bahkan koleksi-koleksi itu pun sempat dikabarkan hilang.
Beberapa keris termasuk keris Diponegoro akhirnya disimpan dalam Museum Etnologi Nasional Belanda. Namun, ketika itu keris milik sang pahlawan masih belum teridentifikasi, sehingga tak dapat dikembalikan saat perjanjian pengembalian benda bersejarah antara Indonesia dan Belanda pada 1975.
Pada tahun 1985, Duta Besar Belanda Frans van Dongen, menyarankan direktur Museum Nasional Etnologi untuk melakukan penelitian lebih lanjut agar dapat menemukan keris milik Pangeran Diponegoro.
Sementara itu, Museum Bersejarah Bronbeek di Arnhem juga menyatakan kemungkinan menyimpan beberapa peninggalan Diponegoro namun masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
(Khafid Mardiyansyah)